Tak Berkategori
Proses Evakuasi Jenazah Lilie Wijayanti dari Puncak Piramida Carstensz
Pada 3 Maret 2025, tim SAR yang berdedikasi menghadapi kondisi yang menakutkan untuk menghormati kenangan Lilie Wijayanti selama evakuasi yang mengharukan dari Piramida Carstensz. Apa tantangan yang menunggu mereka?

Pada tanggal 3 Maret 2025, tugas berat untuk mengevakuasi jenazah Lilie Wijayanti Poegiono dari ketinggian Carstensz Pyramid dimulai saat fajar menyingsing. Kami berkumpul dengan perasaan berat, menyadari bobot misi yang akan kami hadapi. Tim Gabungan Pencarian dan Penyelamatan (SAR), yang terdiri dari individu yang berdedikasi, telah menghadapi berbagai tantangan evakuasi dalam beberapa upaya sebelumnya. Kondisi cuaca yang buruk telah menggagalkan usaha kami hingga hari ini, meninggalkan kami cemas namun penuh harapan.
Pukul 05:40 WIT, helikopter Komala Indonesia AS 350 B3/PK-KIE lepas landas, baling-balingnya membelah udara pagi yang segar. Saat kami mendaki medan yang kasar, kami terpesona oleh pemandangan yang memukau di sekitar kami, kontras dengan sifat misi kami yang serius. Helikopter bermanuver dengan hati-hati, menavigasi lanskap yang sulit yang telah terbukti tidak mengampuni. Kami merasakan beban tanggung jawab saat kami mendekati lokasi, mengetahui bahwa kami akan menghormati kenangan Lilie.
Setibanya di puncak, keseriusan momen itu menyelimuti kami. Saat helikopter mengambang di atas, kami bersiap untuk melaksanakan operasi pemulihan jenazah Lilie yang sensitif. Waktu seolah terhenti saat kami menjalankan peran kami dengan presisi, didorong oleh rasa hormat terhadap kehidupannya dan orang-orang yang ditinggalkannya. Setelah jenazah diamankan, kami mulai turun, hati kami berat namun teguh.
Pukul 06:53 WIT, kami mendarat di Helipad Bandara Mozes Kilangin Timika. Kepuasan menyelimuti kami karena kami tahu kami telah berhasil menyelesaikan tahap pertama dari misi yang menantang ini. Namun, pekerjaan kami masih jauh dari selesai. Kami mengangkut jenazah Lilie ke RSUD Mimika, di mana acara peringatan akan berlangsung. Ini adalah langkah penting dalam memastikan keluarganya dapat menghormati warisannya dengan cara yang layak bagi semangatnya.
Saat kami menyerahkan jenazah Lilie, kami merasakan rasa penutupan bersama, namun memahami bahwa ini baru permulaan dari perjalanan yang lebih panjang. Tantangan yang kami hadapi adalah bukti komitmen kami untuk melestarikan kehidupan dan menghormati mereka yang telah berpulang. Setiap rintangan yang kami atasi memperkuat keyakinan kami akan pentingnya kebebasan—kebebasan untuk mengenang, berduka, dan pada akhirnya, merayakan kehidupan yang telah dijalani dengan baik.
Saat kami merenungkan hari itu, kami tahu bahwa kenangan Lilie akan selamanya menginspirasi kami untuk menghadapi tantangan kami sendiri dengan keberanian dan ketahanan.